Seperti diberitakan Reuters, Senin (13/5/2013), dalam aksi demo yang terjadi di provinsi Hatay pada Minggu, 12 Mei waktu setempat, para demonstran membawa banner-banner dan meneriakkan slogan-slogan antipemerintah. Mereka sebagian besar merupakan demonstran sayap kiri dan nasionalis.
Aksi demo ini terjadi setelah dua ledakan bom mobil mengguncang pusat kota Reyhanli pada 11 Mei lalu. Sebanyak 46 orang tewas dan lebih dari 100 orang lainnya luka-luka dalam insiden itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun para demonstran Turki menyalahkan kebijakan pemerintah mereka soal Suriah sehingga menyebabkan konflik Suriah melebar ke tanah air Turki.
Seperti diketahui, pemerintah Turki terang-terangan mendukung aksi pemberontakan di Suriah. Namun Turki membantah telah memasok persenjataan untuk para pemberontak Suriah. Turki juga telah menerima lebih dari 400 ribu pengungsi Suriah.
Pemerintahan Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan juga gencar menyerukan pengunduran diri Presiden Assad guna mengakhiri konflik Suriah.
"Ini gara-gara politik Tayyip Erdogan. Turki harusnya tidak pernah terlibat dalam kekacauan ini," cetus seorang warga Reyhanli.
(ita/nwk)