Padahal Talal Al Rouki, mahasiswa asal Arab Saudi itu, baru selesai memasak hidangan nasi khas Saudi yang disebut Kabsa, dengan menggunakan panci presto tersebut. Dia pun membawa panci presto tersebut ke rumah seorang teman ketika sejumlah tetangganya melihat dan melapor ke polisi.
Mahasiswa di Michigan itu mengatakan, dirinya baru saja selesai menggunakan panci presto itu untuk membuat hidangan nasi khas Saudi tersebut. Atas insiden ini, apartemen Al Rouki sempat dikepung polisi dan agen FBI. Dirinya pun diinterogasi oleh para agen FBI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikatakan pemuda itu, usai menanyai dirinya, agen-agen FBI pun mengingatkan dirinya untuk "lebih berhati-hati bepergian dengan benda-benda seperti itu".
Panci presto sempat menjadi bahan pemberitaan media internasional pada April lalu setelah dua bom panci presto diledakkan saat event Boston Marathon di kota Boston, yang menewaskan 3 orang. Sekitar 260 orang lainnya luka-luka dalam serangan bom yang menyeret dua kakak-beradik asal Rusia, Tamerlan dan Dzhokhar Tsarnaev sebagai tersangka.
(ita/nwk)