"Kita memang tidak menentukan target, apalagi untuk DNA, mungkin 2 minggu, paling cepat 10 hari, tapi kemungkinan dua minggu," ujar Kepala Pelayanan Dokter Pusat Kedokteran Kepolisian (Pusdokpol) RS Polri, Kombes Ibnu Hajar di RS Polri, Jakarta Timur, Kamis (9/5/2013) dini hari.
Ibnu mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan primer terhadap ketiga jenazah. Pemeriksaan primer yang meliputi gigi, DNA, dan terakhir sidik jari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum, jadi saat ini kita masih melakukan pemeriksaan primer dulu, tapi dengan dental record, kemudian sidik jari dan DNA. Setelah ini tim DNA akan mengambil kesediaan untuk diproses, setelah itu baru pemeriksaan sekunder," jelasnya.
Ibnu juga mengatakan penyerahan jenazah kepada pihak keluarga jika proses pemeriksaan primer dan sekunder selesai dilakukan.
"Itu untuk mendapatkan identitas, mungkin dengan melihat ini anak siapa, nanti akan kita minta untuk tes DNA. Nanti kita match, kalau benar akan kita serahkan. Jangan sampai nanti ada yang mengaku-ngaku," ujarnya.
Sebelumnya, tim Densus 88 melakukan penggerebekan rumah terduga teroris di Bandung, Jawa Barat. Dalam penggerebekan yang berlangsung lebih dari 7 jam itu, polisi berhasil melumpuhkan 4 terduga teroris. Seorang di antaranya berhasil dilumpuhkan dalam keadaan hidup, sementara 3 lainnya tewas.
Selain di Bandung, hari ini Densus 88 juga menggerebek terduga teroris di Kendal, Batang, dan Kebumen. Dari wilayah-wilayah itu, polisi menangkap 7 terduga teroris dan 4 lainnya tewas.
Korban tewas yang dikirim ke RS Polri adalah Budi Syarif alias Angga, Sarene, dan Jonet. Sementara seorang lagi yang tewas bernama Abu Roban alias Bambang alias Untung dibawa ke RS Bhayangkara, Semarang.
Penggerebekan teroris di Bandung dan Jateng diduga terkait dengan kasus terorisme yang terungkap sebelumnya di Poso, Makassar, Tambora, Depok, dan Bangka Jakarta Selatan.
(rmd/rmd)