"Tiap hari kerja, tidak perikemanuasiaan, seperti hewan, disika, ditonjok juga. Teman-teman saya nggak ada yang bisa kabur juga. Mandor Tedy sama Bos Yuki yang pernah memukul saya, saya ditampar di situ," kata Bagas ketika dihadirkan di kantor Kontras, Jalan Borobudur, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (8/5/2013).
Bila beberapa buruh dari Lampung, Bagas dan kawan-kawan berasal dari Cianjur. Bagas mengatakan jam kerjanya mulai dari pukul 06.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB. Tak ada jam istirahat, makannya hanya berlauk tahu dan tempe.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rekan Bagas, Nuryana (20), yang bekerja di bagian cetak kuali, membenarkan bahwa Yuki Irawan suka memukul para buruhnya.
"Kita dapat pukulan mandor termasuk Yuki Irawan, terus teman-teman pernah dipukul sama mandor sama Yuki. Protes sering tapi diancam mandor sama Bos Yuki, 'Kerja baik-baik, jangan macam-macam'. Dia mau pukuli sampai mati, terus dibuang ke laut," jelas Nuryana.
(nwk/mad)