Dalam konferensi pers di Washington, AS, Obama membela kebijakan pemerintahannya yang mengirimkan bantuan kemanusiaan bagi pengungsi Suriah dan memberikan bantuan non-lethal (bukan berbentuk senjata) kepada kelompok pembontak di Suriah untuk melemahkan rezim Presiden Bashar al-Assad.
"Saya pikir itu bisa dipahami, ada keinginan untuk mendapat jawaban dengan mudah," ujar Obama merujuk pada beragam kritikan yang muncul dan menginginkan peran AS yang lebih aktif di Suriah, termasuk mempersenjatai pemberontak Suriah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Obama menyatakan, dirinya tidak mungkin memutuskan kebijakan yang hanya didasarkan pada harapan, melainkan pada analisis mendalam. Hal ini, lanjutnya, selain demi menjaga keamanan di wilayah AS sendiri, juga demi menjaga stabilitas kawasan di Suriah dan sekitarnya.
"Saya pikir, kita memiliki kewajiban moral dan kepentingan keamanan nasional dalam A, mengakhiri pembantaian di Suriah, tapi juga B, memastikan bahwa Suriah akan tetap stabil demi rakyat Suriah dan agar tidak memicu kekacauan di negara tetangga," tegas Obama.
Pernyataan Obama ini menanggapi kritikan politik yang memprotes pemerintahannya yang dinilai bertindak kurang cepat dan tidak tegas terhadap Suriah. Terlebih setelah beragam laporan muncul bahwa pemerintah Suriah menggunakan senjata kimia untuk memerangi kelompok pemberontak di wilayahnya.
Obama kembali menegaskan, AS harus yakin dan memiliki bukti kuat soal penggunaan senjata kimia, sebelum benar-benar bertindak tegas terhadap Suriah. "Saya tidak mengambil keputusan berdasarkan perkiraan," ucapnya.
"Saya tidak bisa mengatur koalisi internasional berdasarkan perkiraan. Kita sudah pernah mencobanya sebelumnya, dan tidak berhasil. Ada beberapa hal selama masa pemerintahan saya yang saya katakan akan dilakukan dan itu akhirnya berhasil dilakukan," tandas Obama.
(nvc/ita)