Ibunda Ingin Jasad Tersangka Bom Boston Dimakamkan di Rusia

Ibunda Ingin Jasad Tersangka Bom Boston Dimakamkan di Rusia

- detikNews
Selasa, 07 Mei 2013 13:36 WIB
Tamerlan Tsarnaev (Daily Mail/Barcroft Media)
Boston - Empat hari setelah diambil dari kantor forensik, jasad tersangka bom Boston Tamerlan Tsarnaev belum juga mendapat tempat untuk dimakamkan. Ibunda Tamerlan yang tinggal di Dagestan, Rusia, pun menginginkan agar jasad putranya dipulangkan ke kampung halamannya di Rusia.

Jasa pemakaman Graham Putnam & Mahoney Funeral Parlors yang disewa oleh keluarga Tsarnaev untuk mengurus pemakaman Tamerlan di AS menyatakan, opsi tersebut masih dipertimbangkan. Hal ini mengingat proses untuk mengirimkan jenazah ke luar negeri tidaklah mudah karena membutuhkan koordinasi diplomatik yang intens.

Dalam kasus ini, pihak keluarga harus mengajukan permohonan kepada Kedutaan Besar Rusia di AS dan tentu saja memerlukan banyak dokumen yang harus diurus. Kendati demikian, Joseph Gliniecki dari pihak jasa pemakaman tersebut menyatakan, keputusan untuk memulangkan jasad Tamerlan tergantung pada pihak keluarga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gliniecki hanya menyebutkan, besar keinginan ibunda Tamerlan agar putranya dimakamkan di kampung halamannya di Rusia. "Jika memungkinkan," imbuh Gliniecki seperti dilansir Fox News, Selasa (7/4/2103).

"Semua orang ingin memulangkannya ke Rusia," ujar Direktur Graham Putnam & Mahoney Funeral Parlors, Peter Stefan, kepada NBC News.

Sebagai pihak yang diberi mandat oleh keluarga Tsarnaev, Stefan mengaku, dia telah memohon kepada otoritas Cambridge untuk mengizinkan jasad Tamerlan dimakamkan di pemakaman yang dikelola oleh pemerintah kota tersebut. Mengingat selama 10 tahun terakhir, Tamerlan dan adiknya, Dzhokhar, tinggal di wilayah Cambridge, Massachusetts.

Namun pejabat pemerintah kota Cambridge, Robert Healy menyatakan, pihaknya tidak menginginkan Tamerlan dikuburkan di wilayah yurisdiksinya. "Upaya sulit penduduk kota Cambridge untuk kembali ke kehidupan yang penuh kedamaian akan terpengaruh dengan adanya keributan, aksi protes dan keberadaan media berskala luas atas penguburan tersebut," dalihnya.

Lebih lanjut, Stefan menegaskan, dia akan meminta bantuan dari pemerintah federal AS jika tetap tidak ada tempat pemakaman di Massachusetts yang menerima jasad Tamerlan. Kini, Stefan sendiri tengah berupaya mencari pemakaman bagi Tamerlan di luar negara bagian Massachusetts.

(nvc/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads