Pakar Komunikasi Politik, Lely Arrianie mengatakan tidak ada kata belajar di DPR. Semua yang terjun ke DPR sudah harus memiliki latar belakang politik yang bagus dan kompeten. Mereka harus memahami dunia politik, sebab mereka merupakan wakil rakyat yang harus bisa mewakili aspirasi pendukungnya.
"Tidak boleh ada kata belajar di DPR. Yang ada hanya orang yang mempraktikkan kemampuannya di parlemen," kata Lely dalam diskusi di rumah makan Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (4/5/2013)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lely menjelaskan bahwa seharusnya selebriti yang menjadi politisi memiliki kualitas yang baik tidak hanya sekedar populer di media massa. Tidak hanya mengandalkan popularitas.
"Para artis yang masuk parlemen seharusnya bisa bersinar di media dan mengakar di publik," ujarnya
Lely memaparkan, merupakan sebuah kesalahan ketika partai politik memilih artis sebagai calon legislatif karena faktor popularitas. Ia mengatakan tidak semuanya yang populer memiliki elektabilitas yang bagus.
"Popularitas tidak menjadi sejalan dengan elektabilitasnya," lanjutnya.
Di kesempatan yang sama, Andi Nurpati selaku Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat mengatakan bahwa rapor para artis yang menjadi anggota DPR dari partai demokrat dilihat berdasarkan penilaian fraksi bukan hanya karena label artisnya.
"Secara umum masalah kinerja, kemampuan menjalankan tupoksinya secara umum baik," jelasnya.
(slm/gah)