TNI Unjuk Kebolehan Berperang di Depan SBY dalam Latgab di Situbondo

TNI Unjuk Kebolehan Berperang di Depan SBY dalam Latgab di Situbondo

- detikNews
Jumat, 03 Mei 2013 17:47 WIB
Foto: Ghazali Dasuqi/detikcom
Situbondo - Kecanggihan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI ditampilkan di depan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wapres Boediono, Jumat (3/5/2013). Berbagai alutsista modern TNI AD, TNI AL, dan TNI AU, dikerahkan dalam latihan pendahuluan Latgab TNI 2013 di Puslatpur Marinir Baluran Karangtekok, Situbondo. Disaksikan Presiden SBY dan Wapres Boediono, para prajurit tampak cekatan memainkan alutsista saat melakoni skenario menghancurkan kekuatan musuh.

"Alhamdulillah, ekonomi negara kita di tahun-tahun terakhir ini tumbuh baik. Demikian juga pendapatan nasional kita. Sehingga tanpa mengorbankan kepentingan lain, yaitu melanjutkan pembangunan mensejahterakan rakyat, maka negara telah mampu memberikan anggaran yang lebih besar kepada TNI untuk melaksanakan pembangunan kekuatan dan moderenisasi alutsista," kata Presiden SBY usai menyaksikan latihan.

Skenario latihan diawali dengan pendaratan amfibi Marinir untuk merebut sasaran di pantai Banongan, Situbondo. Kegiatan pasukan pendarat didukung bantuan tembakan Artileri Medan Marinir menggunakan howitzer dan rudal multilaras RM-70/Grad, yang dilanjutkan dengan operasi lintas udara (Linud) dengan menerjunkan ratusan prajurit dari Yonif Linud 501/Brajamusti. Setelah melalui pertempuran hebat, sasaran di pantai akhirnya berhasil direbut dan dikuasai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selesai? Ternyata belum. Skenario dilanjutkan dengan operasi darat gabungan yang dilaksanakan oleh prajurit Infantri, Kavaleri Marinir dan Kostrad, serta Artileri Medan dan Udara yang didukung dengan operasi bantuan udara dari Penerbang AU dan AD. Dalam operasi bantuan udara itu, TNI AU mengerahkan sejumlah pesawatnya seperti F-16, pesawat Sukhoi, Super Tucano, serta menembakkan rudal canggih Maverick. Sementara dari TNI AD mengerahkan sejumlah helikopternya yang juga melakukan penembakan dari udara. Operasi darat dinyatakan selesai setelah semua sasaran musuh berhasil dihancurkan dan dikuasai.

"Peperangan modern sendiri sudah rumit, komplek. Ditambah dengan bentuk biografi dan medan-medan yang ada di negeri kita. Oleh karena itu, TNI disamping harus profesional seperti tentara modern yang lain, memiliki sistem persenjataan yang maju dan canggih, juga terlatih dan memiliki mentalitas yang baja, sanggup bertempur di segala medan dan cuaca. Saya yakin, postur tentara yang seperti itu dapat kita hadirkan di negeri tercinta ini," papar SBY.

"Indonesia tidak punya niat melakukan agresi kepada negara lain. Kita hanya ingin menjaga kedaulatan negara kita, keutuhan wilayah kita. Bangsa Indonesia cinta damai, tetapi tentunya kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI adalah harga mati. Perang adalah cara terakhir manakala tidak ada cara lain, diplomasi dan politik, misalnya. Sebagai bangsa yang cinta damai, Indonesia harus selalu mengedepankan solusi damai tanpa harus peperangan. Itulah mainset dan sikap mental bangsa Indonesia dan TNI," sambungnya.

Presiden SBY dan Wapres Boediono hadir menyaksikan latihan pendahuluan Latgab TNI 2013 dengan diberangkatkan dari KRI Makassar dan KRI Surabaya. RI-1 dan RI-2 itu melakukan pendaratan menggunakan rampur tank amfibi jenis LVT-7 A1 di Pantai Banongan Situbondo. Ikut mendampingi Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo, Kasad, KSAL, KSAU, dan para petinggi TNI lainnya. Sejumlah menteri, anggota Komisi I DPR RI, para pejabat daerah, serta beberapa atase pertahanan negara sahabat ikut hadir menyaksikan latgab tersebut.

Usai menyaksikan latihan pendahuluan Latgab TNI 2013, SBY sempat mengucapkan selamat kepada sejumlah prajurit yang ikut serta dalam latihan. Presiden dan Wapres mengakhiri kunjungannya di Puslatpur Marinir Baluran, Karangtekok, Situbondo, dengan melaksanakan salat Jumat dan menggelar ramah tamah.


(bdh/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads