Dukung Perjuangan Buruh, Wakil Ketua DPRD DIY Malah Diteriaki 'Huuu!'

Dukung Perjuangan Buruh, Wakil Ketua DPRD DIY Malah Diteriaki 'Huuu!'

- detikNews
Rabu, 01 Mei 2013 12:19 WIB
Ilustrasi/dok detikcom
Yogyakarta - Ratusan buruh dan mahasiswa dari berbagai organisasi di Yogyakarta menggelar aksi demo memperingati May Day. Wakil Ketua DPRD DIY Sukedi diteriaki 'Huuu!'.

Aksi dipusatkan di kawasan Malioboro Yogyakarta. Aksi diantaranya diikuti Aliansi Buruh Yogyakarta (ABY), gabungan berbagai serikat pekerja beberapa pabrik di DIY, HMI, KAMMI, PMII dll.

Saat aksi berlangsung di depan pintu masuk gedung DPRD DIY, massa meminta perwakilan anggota dewan untuk menemui dan menerima penyampaian aspirasi mereka. Wakil Ketua DPRD DIY, Sukedi dari Fraksi Demokrat di dampingi anggota DPRD, Janu Ismadi menemui massa yang menunggu di jl Malioboro.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sukedi bersama perwakilan massa kemudian naik ke mobil pikap yang digunakan sebagai panggung orasi. Di hadapan ratusan massa, dia memperkenalkan diri dan menyebutkan asal Partai Demokrat. Spontan massa meneriaki dan meminta dia turun.

"Huuu huuu huuu, turun, turun," teriak massa aksi.

Sukedi pun sempat mengatakan dirinya tidak akan melanjutkan omongannya. Salah satu koordinator aksi kemudian menenangkan dan meminta massa untuk mendengarkannya. Setelah massa sedikit tenang dia kemudian melanjutkan orasinya.

"Kami di DPRD DIY mendukung perjuangan buruh dan peringatan hari buruh. Kami juga menolak outsourcing," katanya.

Usai berorasi, Sukedi bersama Janu Ismadi kembali menuju gedung dewan. Sedangkan massa melanjutkan aksinya dari Taman Parkir Abu Bakar Ali menuju titik nol kilometer atau di simpang empat Kantor Pos Besar Yogyakarta.

Salah satu koordinator aksi, Mahendra, dalam orasinya menyatakan pihaknya akan menyerukan mogok nasional bila semua hal yang diperjuangkan para buruh gagal. "Kami tetap menolak upah buruh murah, hapus outsourcing dan menolak kenaikan harga BBM," katanya.

Selama aksi berlangsung massa mendapat pengawalan dari Polresta Yogyakarta. Karena jalan utama digunakan massa pendemo, arus lalu lintas kendaraan harus melalui jalur lambat yang biasa digunakan sepeda, andong dan becak.

(bgs/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads