Sejumlah warga setempat mencurigai keberadaan pesawat perang Suriah yang terbang di atas wilayah mereka dan kemudian menjatuhkan sejumlah tas yang berisi 'zat mencurigakan'. Demikian seperti diberitakan Al-Jazeera dan dikutip ynetnews.com, Selasa (30/4/2013).
Bukti penggunaan senjata kimia ini ditunjukkan melalui video yang diunggah oleh jaringan media setempat, Qatari. Terlihat dalam video tersebut, sejumlah korban mengalami kesulitan bernapas tengah menjalani perawatan di rumah sakit darurat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan korban tewas terbaru tersebut berasal dari wilayah Idlib, yang ada di wilayah Suriah bagian barat daya.
Isu penggunaan senjata kimia oleh rezim Presiden Bashar al-Assad ini semakin menambah kritis kondisi di Suriah. Hal ini bisa dijadikan alasan oleh Amerika Serikat dan sekutunya untuk melakukan intervensi di negara tersebut.
Bahkan dalam beberapa minggu terakhir, AS dan Israel terus mengutarakan kekhawatirannya jika senjata kimia tersebut jatuh ke kelompok teroris dan digunakan untuk serangan mematikan yang ditujukan kepada mereka.
Pekan lalu, kelompok pemberontak Suriah mengklaim bahwa penggunaan senjata kimia ini telah memakan korban jiwa yang tidak sedikit. Menurut mereka, sedikitnya 42 orang yang berasal dari sejumlah wilayah di Damaskus tewas akibat terkena zat kimia ini.
Menurut mereka, banyak anggota kelompok pemberontak yang harus dirawat di rumah sakit gara-gara gejala yang sama, yakni mengalami kesulitan bernapas.
(nvc/nrl)