Menteri Luar Negeri (Menlu) Libya Mohammed Abdel Aziz menyebut serangan bom itu sebagai "aksi teroris".
"Kami mengecam keras aksi ini, yang kami anggap sebagai aksi teroris terhadap negara saudara yang mendukung Libya selama revolusi 2011," kata Abdel Aziz kepada kantor berita AFP, Selasa (23/4/2013). Revolusi tersebut berhasil menggulingkan rezim Muammar Khadafi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini merupakan serangan pertama terhadap misi diplomatik asing di Libya sejak para militan menyerbu konsulat Amerika Serikat di Benghazi pada September 2012 lalu.
Menurut AFP, tembok yang mengelilingi gedung Kedubes rusak akibat ledakan bom. Kerusakan di gedung Kedubes pun cukup luas. Dua mobil yang diparkir dekat Kedubes pun hancur dalam insiden ini.
Sumber diplomatik Prancis membenarkan serangan terhadap Kedubes Prancis yang terletak di daerah elit Gargaresh tersebut. Dikatakannya, seorang pengawal Kedubes luka serius dan seorang lainnya luka ringan dalam kejadian ini.
Sejauh ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom itu. Juga belum jelas motif serangan tersebut. Insiden ini masih diselidiki secara menyeluruh.
(ita/ita)