"Aku selalu politik mengalir. Semua kita pasrahkan ke Pak SBY," ujar Ruhut kepada wartawan, Senin (22/4/2013).
Ruhut mengatakan, dirinya telah meminta kepada petinggi partai untuk mendapatkan jabatannya yang dulu pernah dimiliki. Namun saat ini dirinya menunggu keputusan dari ketua umum saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ruhut menambahkan, untuk loyalis-loyalis Anas untuk tidak merasa dibuang oleh partai. Namun, jadikanlah pergeseran ini sebagai intropeksi diri agar tidak membela yang salah.
"Orangnya Anas kita tidak buang, Saan, Umar, Michael jangan salahkan Pak SBY. Kita tidak ada pecat memecat. Tapi ada reward and punishment. Harusnya intropeksi," ujar Ruhut.
(spt/lh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini