"Bagasi Pak Mustaqim memang terlambat karena security check di Amerika lebih ketat sehingga pesawat terlambat," demikian dikatakan humas SQ, Glory Henriette, dalam keterangan kepada detikcom, Senin (22/4/2013).
Karena pesawat terlambat tiba di Bandara Changi, sementara penerbangan lanjutan ke Jakarta selisih waktunya mepet maka hal ini berefek ke transfer bagasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan, kesepuluh penumpang, termasuk Mustaqim, sudah menerima bagasinya kembali pada Minggu (21/4) siang. "Tak ada bagasi yang hilang, hanya terlambat transfer bagasi," imbuh dia.
Mustaqim, penumpang SQ tujuan Jakarta-Singapura sebelumnya mengeluhkan bagasinya tak ada di conveyor belt bagasi pada Minggu (21/4/2013) kemarin. Mustaqim terbang dari Bandara John F Kennedy (JFK) New York AS dengan SQ sebelum melanjutkan penerbangan ke Jakarta.
Sekarang bagasinya telah kembali. "Bagasi saya sudah dikirim ke rumah kemarin," ujar Mustaqim.
Mengenai pemeriksaan bagasi yang ketat juga dialami Mustaqim saat tiba di Bandara JFK New York, sehari setelah kejadian Bom Boston. Mustaqim saat itu menyadari kopernya telah dibuka oleh otoritas Transportation Security Agency (TSA) setelah tiba di hotel.
"Ketahuan isinya diacak-acak waktu nyampe hotel," ujar Mustaqim.
Tak ada yang hilang dalam koper yang berisi pakaian itu.
(nwk/nrl)