"Nakhoda diperiksa di Polsek Pelabuhan. Dia masih trauma belum bicara banyak untuk menjelaskan kepada penyidik," kata Kapolsek Pelabuhan Kompol Harun Purwoko saat ditemui wartawan di RS Trauma Centre, Loa Janan, Samarinda, Rabu (17/4/2013) malam.
Meski tidak banyak yang dijelaskan Tedi, namun keterangannya tidak jauh berbeda dengan yang disampaikan para korban selamat sekaligus saksi dari peristiwa itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penumpang yang berlarian ke belakang, mempercepat kapal tenggelam yang diawali dari bagian depan hingga menenggelamkan seluruh badan kapal. Diduga kelebihan penumpang," tambahnya.
Ditemui terpisah di sekitar lokasi kejadian, pihak perusahaan PT Kalamur (Kayu Lapis Asri Murni) menyebut kapal nahas itu masih layak berlayar dan dilengkapi dengan pelampung. Meski tidak mengantongi manifest penumpang, namun 50 orang diperkirakan berada di atas kapal itu.
"Kapal masih layak. Kenapa saya bilang ada 50 orang di atas kapal karena itu saya ketahui dari kepala kerja yang membawahi 50 orang penumpang. Semuanya karyawan Kalamur," kata Kabag HRD PT Kalamur, Aan Setiawan.
Sedikit berbeda dengan nakhoda dan saksi korban, Aan menyebutkan sebelum tenggelam, kapal sedang mengalami mati mesin saat mendekati dermaga di Loa Janan.
"Mesin mati begitu mendekati dermaga, ada air muncul di dalam kapal. Situasi panik karena sebagian besar penumpang adalah perempuan. Tidak, jumlah 50 orang di atas kapal itu tidak berlebihan," tegasnya.
KM Karya Indah tenggelam di perairan Sungai Mahakam, Loa Janan, Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (17/4/2013) sekitar pukul 18.30 WITA. Korban selamat maupun meninggal dunia dievakuasi ke RS Trauma Centre Loa Janan dan RS IA Moeis di Samarinda Seberang.
Tim SAR gabungan antara lain dari BPBD Provinsi Kaltim, BPBD Kota Samarinda, Brimob Polda Kaltim, Basarnas serta masyarakat, melakukan pencarian. BPBD Kaltim merilis 15 orang ditemukan, 1 diantaranya tewas dan sekitar 25 orang dilaporkan hilang.
(rmd/rmd)