SBY meluruskan, tidak pernah sama sekali menawarkan posisi apapun, termasuk Waketum PD kepada putri mantan Presiden Abdurrahman Wahid (GUs Dur) tersebut.
"Kalau diberitakan Mba Yenny ingin menjabat Waketum PD, tidak ada. Kasihan beliau. Tidak ada seperti itu. Demikian juga saya dengan inti pembicaraan bagaimana menyelaraskan pembicaraan kita ke depan dengan baik, tidak pernah menawarkan posisi Yenny ini itu. Saya tidak pernah menawarkan dan apalagi Yenny yang mengharapkan posisi itu. Saya harus klarifikasi itu, " ujar SBY.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
SBY mengatakan munculnya isu tawar-menawar posisi politik di PD sangat merugikan dirinya dan Yenny. SBY membenarkan jika pertemuannya dengan Yenny membicarakan kemungkinan berjuang bersama-sama dalam politik. Pertemuannya dengan Yenny berlangsung hangat dan penuh keakraban.
"Beberapa saat yang lalu saya didampingi dengan Ibu Ani bertemu Ibu Sinta Nuriyah dan Mba Yenny. Pertemuan sangat baik, penuh kekeluargaan dan di antaranya membicarakan pluralisme dan kerukunan umat beragama. Memang ada pembicaraan saya dengan Mba Yenny terkait dengan politik masa kini dan masa depan. Dalam pembicaraan itu misalnya, apa dimungkinkan untuk berjuang bersama-sama di arena politik seperti itu," tuturnya.
SBY juga mengungkapkan jika dalam pembicaraan itu, Yenny mengatakan harus berkonsultasi dulu dengan para Kyai NU terkait kerjasama perjuangan politik.
"Kira-kira yang paling baik seperti apa. Dan belakangan saya tahu setelah berkonsultasi dengan kyai NU, dikatakan lebih baik tidak bersama-sama dan Mba Yenny lebih baik memilih berjuang di arena yang berbeda dan saya pun menghormatinya," jelas SBY.
(rmd/rmd)