Kejadian ini sekitar setahun lalu, saat itu Tieqa naik bus umum Koantas Bima jurusan Ciputat - Tanah Abang. Karena penuh sesak, Tieqa berdiri di dekat pintu masuk depan. Nah, saat itu dia melihat penumpang perempuan lain sedang digerayangi saku celana jeans-nya dan HP-nya dicopet.
Bus lantas berhenti di depan Senayan City karena banyak pekerja yang turun. Perempuan korban copet itu lantas ditepuknya pelan. Tak mempan. Ditepuknya lagi lebih keras dan perempuan itu menatap ke arah Tieqa yang langsung memberi tahu bahwa HP milik perempuan itu dicopet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tieqa kemudian turun dari angkutan Koantas Bima dan mengejar pencopet. Dia berjalan cepat dan tangannya menunjuk-nunjuk ke mata pencopet.
"Lalu saya berkata lagi, 'Balikin itu handphone!' dengan logat Batak. Kemudian saya melihat si pencopet yang memegang HP naik lagi, masuk ke dalam bus, sambil saya berkata 'Balikin gak HP-nya!'" jelas Tieqa.
Tieqa saat itu berkeras. Kemudian pencopet itu berkata, "Udah saya balikin, ini mah HP saya".
Kemudian dia melihat 2 kawanan pencopet itu naik kembali ke bus namun dicegatnya karena ada 1 pencopet yang belum naik. Tieqa kemudian memukul bagian belakang bus sambil berteriak, "Jangan jalan!". Bus pun tidak jadi melanjutkan perjalanan.
Kemudian Tieqa bertanya kepada penumpang perempuan yang HP-nya dicopet, "HP-mu sudah ada?". Dan perempuan itu menjawab, "Sudah, Mbak".
Lantas Koantas Bima itu melanjutkan perjalanan ke arah Jl Asia-Afrika - Tanah Abang. Tak lama kemudian polisi datang dengan mobil dan 2 moge menanyakan ribut-ribut yang terjadi.
"Ahh Bapak telat kali datangnya. Itu di mobil 102 (Koantas Bima) ada copet. Perempuan itu kena HP-nya, tapi saya sudah minta lagi," kata Tieqa.
Tieqa berpesan para pengguna angkutan umum untuk berhati-hati. "Banyak pelaku yang berpenampilan perlente, tetapi mempunyai niat jahat," ujarnya.
(nwk/nrl)