Ceritanya, suatu senja Ali dalam perjalanan pulang dari Serpong. Dia menyetir mobil pikap bersama dua temannya yaitu Meli dan Rajiv. Selepas gedung Fedex dan perempatan Pondok Pinang, tepatnya saat mendekati perempatan Pondok Indah, lalu lintas merayap. Di sinilah dia melihat segerombolan anak muda sekitar 5 orang berlari kencang di jalan.
"Saya kira mereka mengejar angkot. Ternyata mereka berhenti tepat di dekat Alphard yang terjebak macet dan berhenti. Dengan cepat mereka mematahkan spion dengan jari tangan yang dirapatkan. Kraaakkk! Patah dan terlepas spion itu. Dengan cepat mereka berlari melawan arah jalan," ceritanya kepada detikcom, Jumat (12/4/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jarak Ali dengan gerombolan garong itu kira-kira 40 meter, tertinggal jauh di tengah keramaian jalan. "Setelah 300-an meter mengejar saya pun menyerah karena mereka berpencar," ceritanya.
Yang membuat Ali heran, tidak ada satu pun orang lain yang mencegat atau menghalangi mereka. Ada seorang anggota TNI berusaha mengejar, tapi juga gagal karena menurutnya tidak tidak berusaha semampunya menangkap.
"Jadi mohon kepada instansi terkait agar membenahi pengamanan dan penerangan. Atau diletakkan kamera CCTV di tempat yang rawan kejahatan seperti itu," sarannya.
Punya cerita tentang kejahatan jalanan? SIlakan berbagi ke redaksi@detik.com.
(nrl/nwk)