Gempa berkekuatan 6,1 Skala Richter (SR) ini juga melukai 850 orang di sejumlah wilayah Iran. Dilaporkan, ratusan rumah warga hancur dan dua buah desa setempat luluh lantak akibat gempa yang melanda pada Selasa (9/4) sore.
Melalui juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Caitlin Hayden, AS menyampaikan rasa bela sungkawa kepada seluruh rakyat Iran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan AS tersebut cukup menarik perhatian mengingat selama ini, kedua negara dalam tingkat hubungan yang tidak harmonis akibat isu senjata nuklir yang diyakini AS, tengah dikembangkan oleh Iran. Berulang kali Iran membantah tudingan tersebut dan bersikeras bahwa pengembangan nuklir yang dilakukannya bertujuan damai.
Namun AS tetap saja meyakini bahwa pengembangan nuklir Iran akan digunakan untuk tujuan militer. Dalam kunjungan kenegaraannya ke Israel bulan lalu, Presiden Barack Obama menegaskan, AS tidak akan mengizinkan Iran untuk mengembangkan senjata nuklir.
Di sisi lain, pernyataan AS ini serupa saat gempa bumi di Bam, Iran pada tahun 2003 lalu, yang menewaskan lebih dari 26 ribu orang. Saat itu, Iran menerima tawaran bantuan AS, yang berdampak pada melunaknya hubungan diplomatik kedua negara, yang sempat terputus pasca revolusi Islam pada tahun 1979 silam.
Akankah kali ini Iran kembali menerima tawaran bantuan AS?
(nvc/ita)