Maisara Abu Hamdiyeh meninggal pada Selasa, 2 April pagi waktu setempat di dalam tahanan Israel. Pria asal Hebron berusia 63 tahun tersebut menderita kanker tenggorokan. Pemerintah Palestina pun menyalahkan Israel atas kematiannya karena Israel menolak membebaskan dia lebih awal.
"Kematian Maisara Abu Hamdiyeh menunjukkan arogansi dan kerasnya pendirian pemerintah Israel atas para tahanan," kata Presiden Palestina Mahmud Abbas seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (3/4/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru bicara Abbas, Nabil Abu Rudeina menyalahkan pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Perdana Menteri Palestina Salam Fayyad bahkan menyerukan adanya penyelidikan internasional atas kematian pria Palestina tersebut.
Hamas yang menguasai Gaza pun mengingatkan Israel akan "menyesali kejahatannya yang terus berlangsung". Hal ini pun menimbulkan kekhawatiran akan munculnya kembali konflik baru setelah konfrontasi selama 8 hari antara Israel dan Hamas pada November 2012 lalu.
Sebelumnya pada Selasa, 2 April malam waktu setempat, para militan di Jalur Gaza menembakkan roket ke wilayah Israel selatan. Roket tersebut jatuh ke tanah kosong dan tidak menimbulkan korban.
Pada Rabu dini waktu setempat, pesawat tempur Israel pun melancarkan tiga serangan udara ke Jalur Gaza. Serangan itu tampaknya merupakan serangan peringatan. Tak ada korban dalam serangan udara Israel itu.
(ita/nrl)