"Problemnya di elite. Ini kegagalan parpol yang tidak menyelenggarakan pendidikan politik sehingga kader-kadernya berperilaku irasional dan anarkis. Ini juga termasuk kegagalan parpol untuk menyebarkan doktrin musyawarah untuk mufakat," ujar anggota Komisi III DPR, Eva Kusuma Sundari, Senin (1/4/2013).
Eva menyebut sebagian masyarakat belum mampu mengelola konflik dalam era demokrasi. "Saat ini masih menggunakan otot daripada akal," sebutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait kasus kerusuhan di Palopo, Eva meminta Polri bergerak cepat menangkap seluruh pelaku termasuk provokator perusakan dan pembakaran sejumlah gedung.
"Polri harus mengerahkan segenap kemampuan mereka. Amuk massa ini pasti bisa ditemukan motifnya," ujarnya.
Kasus kerusuhan di Palopo, menambah deretan panjang kasus kekerasan dalam pelaksanan pemilukada. Data Kementerian Dalam Negeri mencatat bahwa sejak 2005 ada 50 korban jiwa dalam kerusuhan yang dipicu ketidakpuasan terhadap hasil Pemilukada di seluruh Indonesia.
(fdn/mok)