"Dari jumlah itu enam polisi dikeroyok dan tujuh polisi yang dibacok. Lima di antaranya adalah perwira dan sisanya tujuh polisi jajaran bawah," ujar Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (31/3/2013).
Neta mengatakan Sejak tiga tahun terakhir, masyarakat kian nekat melakukan pengeroyokan terhadap polisi. Hasilnya pada Tahun 2011 ada 20 polisi yang tewas saat bertugas. Selanjutnya tahun 2012 ada 29 polisi tewas dan 14 luka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masyarakat yang anarkis menunjukan fenomena yang mengkhawatirkan, mengingat persoalan sosial ekonomi di masyarakat kian pelik dan sulit" ungkapnya.
Neta menuturkan ada tiga hal penyebab munculnya fenomena pengeroyokan polisi. Pertama, kesadaran hukum masyarakat kian rendah. Kedua, kejengkelan sebagian masyarakat kian tinggi karena menilai polisi cenderung arogan, diskriminatif, dan represif.
"Ketiga, polisi kian kurang terlatih dan dalam melakukan operasi penangkapan kurang dilengkapi data-data komperhensif sehingga tidak bisa melakukan antisipasi maksimal," jelas Neta.
(ndu/rvk)