Mengaku 'Polisi Masyarakat', Gangster Sandera Kota di Meksiko

Mengaku 'Polisi Masyarakat', Gangster Sandera Kota di Meksiko

- detikNews
Kamis, 28 Mar 2013 12:21 WIB
Global Post
Jakarta - Kerusuhan melanda negara bagian Guerero, Meksiko. Ratusan pria bersenjata berhasil mengambil alih kota Tierra Colorada dalam sebuah aksi balas dendam.

Seperti dilansir Huffington Post, Kamis (3/28/2013), sekelompok pria bersenjata yang jumlahnya mencapai ratusan orang menyerbu Tierra Colorada, sebuah kota di negara bagian Guerero yang letaknya berada barat daya Mexcico City.

Masing-masing dari mereka menggunakan senjata api. Banyak yang menenteng senjata laras panjang, ada juga yang 'hanya' memegang pistol.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Petugas kepolisian lokal tak mampu menghadang kelompok yang mengatasnamakan dirinya 'polisi masyarakat' ini. Karena kalah jumlah dan persenjataan, kepolisian kota Tierra Colorada pun menyerah dan mereka harus rela menjadi sandera dari kelompok tersebut.

Berdasarkan kesaksian sejumlah warga, kelompok ini sebenarnya tidak ingin mengambil alih kota Tierra Colorada. Namun mereka hanya mencari mantan direktur keamanan publik lokal. Motifnya: balas dendam.

Kelompok tersebut menuduh si mantan kepala keamanan publik itu telah terlibat dalam pembunuhan pemimpin mereka yang bernama Guadalupe Quinones Carbaja (28), beberapa waktu silam. Mayat Carbaja ditemukan dibuang di pinggiran kota pada Senin kemarin.

Gangster tersebut dilaporkan telah berhasil merangsek masuk ke kediaman eks pejabat keamanan publik yang mereka buru. Ada saksi yang melihat mereka mengambil sejumlah senapan laras panjang dari rumah si eks pejabat.

"Kami telah menguasai kota ini. Karena tindakan kriminal di sini terjadi tanpa hukuman di siang bolong, padahal diketahui oleh pejabat kota. Kami menahan direktur keamanan karena dia tahu siapa yang membunuh pemimpin kami," kata Bruno Placido Valerio, juru bicara kelompok itu.

Placido mengklaim pihaknya menjalankan hukum dan memberantas kejahatan. Kelompoknya menyisir rumah-rumah penduduk dan menyita narkoba. Lalu kemudian kelompok ini beranjak ke rumah-rumah pejabat kepolisian dan kejaksaan yang mereka anggap tidak becus bekerja. Sebanyak 12 polisi mereka tawan.

(fjp/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads