Semburan itu muncul di sumur belakang rumah milik pasangan Abdul Wahab dan Halimah, warga Desa Teupin, Kecamatan Pirak Timu, Kabupaten Aceh Utara, Kamis (21/3/2013) lalu. Saat itu, pekerja tengah menggali sumur tersebut.
Pada hari Sabtu (23/3), sumur itu sudah mencapai kedalaman 30 meter. Tapi tak tampak adanya semburan air. Yang muncul justru lumpur. Kemunculan lumpur disertai suara ledakan keras dan gas setinggi 4 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah mendengar suara ledakan dan melihat semburan gas, pekerja dan warga langsung menutup sumur dengan pohon pinang.
"Saya dan keluarga sangat was-was kalau sewaktu-waktu sumur itu bisa mengeluarkan ledakan serta semburan yang lebih besar lagi," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pos Polisi Pirak Timu, Aipda Endang Prayogi mengatakan, pihaknya telah memasang garis polisi dan memasang papan pengumuman dilarang merokok di lokasi sumur tersebut.
"Meskipun semburan lumpur saat ini terhenti karena ditutupi pohon pinang, suara gemuruh terdengar sangat keras dan dapat membahayakan warga," kata Aipda Endang kepada detikcom.
Hingga saat ini, Pemerintah Aceh Utara belum menurunkan tim untuk menyelidiki semburan lumpur yang bercampur gas dari sumur warga tersebut.
(try/try)