"Mereka ngancam bakalan bunuh kita dan juga keluarga karena KTP kita diambil mereka. Saya sempat nggak mau kasih tahu, tapi saya dihajar, ditampar, dan ditendang," ujar korban berinisial LS, saat ditemui wartawan usai membuat laporan di Resmob Polda Metro Jaya, Jalan Sudirman, Jakarta, Kamis (14/3/2013).
LS menuturkan, peristiwa tersebut terjadi hari Jumat (8/3) sekitar pukul 22.30 WIB. Saat itu dirinya bersama FW hendak pulang usai bekerja di bilangan Sudirman, Jakarta Pusat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita mau pulang kerja. Waktu itu keadaan lagi macet antrian taksi cukup panjang. Yaudah, kita cari taksi di luar. Terus lihat jam, nggak tahunya sudah jam 22.30 WIB malam," ungkap LS.
Mengingat waktu sudah cukup larut, kedua korban akhirnya memutuskan untuk naik taksi bertuliskan 'Pratama'. Ketika sudah masuk di dalam taksi, kondisi di dalam mobil terasa bau rokok. Padahal di dalam taksi dilarang untuk merokok, namun tidak ditemukan gelagat aneh pengemudi taksi.
"Sopirnya sih pakai seragam biru, dah gitu dia ngunci pintu dengan central lock. Tiba-tiba aja dari belakang ada yang dorong-dorong dari sandaran jok belakang. Akhirnya langsung ngedobrak gitu, kaki kami nahan ke sandaran kursi di depan," terang LS.
LS pun kaget bukan kepalang karena tiba-tiba saja datang dua sosok pria dari belakang jok. Disaat dorong-dorong terjadi, pengemudi taksi dengan spontan langsung menodongkan kedua korban dengan gergaji kecil.
"Kita akhirnya kedorong kebawah tempat pijakan kaki mobil, terus kepala kita ditundukin kebawah. Pelaku ada dua orang sama sopir jadi tiga. Kita coba berontak tapi pelaku langsung melakban," terangnya.
Berada dalam ancaman para pelaku, kedua korban akhirnya menyerahkan berbagai barang berharga dengan total Rp 45 juta. "Dalam kondisi mata yang dilakban, kita dipaksa kasih tau pin ATM," ucapnya lagi.
Usai di rampok, kedua korban diturunkan di sebuah lapangan yang sepi. Tepatnya di daerah Kalideres, Jakarta Barat. Selanjutnya pada Hari Sabtu (9/3) keduanya melaporkan ke Polda Metro Jaya dengan nomor LP/783/III/2013/PMJ/Ditreskrimum.
Kemudian dilanjutkan pada hari ini dengan membuat laporan ke Resmob Polda Metro Jaya.
Kasat Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heriawan mengatakan pihaknya masih melakukan pengejaran pelaku. "Pelaku sudah diketahui dan petugas sedang melakukan pengejaran," singkatnya.
(ndu/fdn)