Pemerintah Gunakan Langkah Apa pun untuk Menurunkan Atapers

Pemerintah Gunakan Langkah Apa pun untuk Menurunkan Atapers

- detikNews
Senin, 04 Mar 2013 14:46 WIB
Jakarta - Penertiban penumpang kereta yang naik ke atap (atapers) terus dilakukan. Pemerintah bertekat akan menggunakan langkah apa pun untuk menurunkan para penumpang bandel ini.

"Pokoknya harus turun. Mereka itu harus diturunkan dari atap dengan langkah apa pun," kata Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Tundjung Inderawan.

HaL ini diungkapkan Tundjung usai acara Paparan Masterplan Transportasi Jabodetabek di Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (4/3/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tundjung mengatakan, penertiban terhadap para atapers ini akan terus berjalan hingga penumpang tak lagi naik di atas atap.

"Yang jelas, penertiban di stasiun harus tetap dilakukan karena yang begitu itu harus dihapuskan. Apalagi nanti ada sistem e-ticketing, segala macam harus steril," katannya.

Bentrokan antara aparat dan atapers sempat terjadi di Stasiun Depok Lama pada Kamis (28/2) lalu. Bentrokan ini menyebabkan 5 orang petugas polisi luka-luka. Korban terluka karena terkena lemparan batu dan botol. Keributan berawal ketika petugas PT KAI meminta atapers untuk turun, namun mereka menolak.

Pagi tadi puluhan atapers terjaring razia di Stasiun Depok Lama, tapi ratusan lainnya berhasil lolos.

Selama ini PT KAI menggunakan aneka cara untuk menurunkan para atapers, mulai memberi oli, cat semprot, pintu koboi, bandul, kampanye dengan mengundang marawis, hingga mengerahkan anjing herder.

(nal/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads