Dalam catatan detikcom, sedikitnya ada lima pejabat dan tokoh masyarakat yang memilih naik ojek guna menghindari kemacetan. Sebagian dari mereka juga menaiki ojek agar tiba di lokasi lebih cepat.
Siapa saja para pejabat itu? Ini daftarnya:
Jokowi
dok. Majalah Keadilan
|
Tak mau berlama-lama dalam kemacetan, Jokowi yang mengenakan jas dan dasi hitam itu pun akhirnya memilih naik ojek. Namun karena jaraknya dekat, dia tak memakai helm.
Aksi ini mengagetkan warga dan para wartawan yang mengikutinya.
Bambang Widjojanto
|
Bambang biasanya naik kereta dari Depok Depok, Jawa Barat. Lalu, setibanya di Jakarta, dia selalu memilih ojek untuk mencapai tujuan. Jalur ini lebih cepat dibanding kendaraan lain.
Meskipun dia memiliki kendaraan pribadi dan sopir, tetapi menggunakan kendaraan pribadi akan menghabiskan banyak waktu di jalan dibandingkan menggunakan angkutan umum
Dahlan Iskan
|
Bos Jawa Pos ini takut terlambat mengikuti rapat. Jarum jam saat itu menunjukkan pukul 08.50 WIB, padahal rapat di Istana Bogor dijadwalkan pukul 09.00 WIB, Jumat (23/12/2011).
Jarak tempuh dari stasiun menuju Istana Bogor memang tidak terlalu jauh, butuh waktu sekitar 10 menit untuk sampai di tujuan.
Sebagai ongkosnya, Dahlan membayar tukang ojek itu sebesar Rp 150 ribu.
Anas Urbaningrum
|
"Aku naik ojek ke Senayan," kata Anas.
Anas semula berangkat dari kediamannya di Duren Sawit, Jakarta Timur menggunakan mobil sedannya. Namun sayang, kemacetan menghambat perjalanan mantan Ketua Umum PB HMI ini menuju Senayan. Tak pikir panjang, Anas lalu turun dan memanggil ojek.
Din Syamsuddin
|
Din bersama ormas Islam lain hendak melaporkan dugaan pelanggaran HAM anggota oknum Polri yang diduga menganiaya seseorang terkait kasus terorisme.
Din yang mengenakan baju batik coklat lengan panjang, datang sekitar pukul 09.18 WIB. Din langsung turun dari ojek dan berjalan menuju Rupatama.
Halaman 2 dari 6
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini