5 Kisah Pejabat yang Naik Ojek Gara-gara Macet

5 Kisah Pejabat yang Naik Ojek Gara-gara Macet

- detikNews
Jumat, 01 Mar 2013 09:37 WIB
5 Kisah Pejabat yang Naik Ojek Gara-gara Macet
Jakarta - Kemacetan tak mengenal jabatan dan pangkat. Dia bisa menggangu jadwal acara siapa pun, termasuk kalangan petinggi negeri ini. Tak jarang, mereka memilih ojek sebagai angkutan dadakan.

Dalam catatan detikcom, sedikitnya ada lima pejabat dan tokoh masyarakat yang memilih naik ojek guna menghindari kemacetan. Sebagian dari mereka juga menaiki ojek agar tiba di lokasi lebih cepat.

Siapa saja para pejabat itu? Ini daftarnya:

Jokowi

dok. Majalah Keadilan
Gubernur DKI Joko Widodo terlambat ke acara pernikahan di Mampang beberapa waktu lalu karena macet. Saat itu, dia harus jadi saksi pernikahan koleganya.

Tak mau berlama-lama dalam kemacetan, Jokowi yang mengenakan jas dan dasi hitam itu pun akhirnya memilih naik ojek. Namun karena jaraknya dekat, dia tak memakai helm.

Aksi ini mengagetkan warga dan para wartawan yang mengikutinya.

Bambang Widjojanto

Tak lama setelah menjabat sebagai wakil pimpinan KPK, Bambang Widjojanto terlihat naik ojek ke KPK. Ini rupanya kebiasaan lama Bambang sejak masih menjadi aktivis dan pengacara.

Bambang biasanya naik kereta dari Depok Depok, Jawa Barat. Lalu, setibanya di Jakarta, dia selalu memilih ojek untuk mencapai tujuan. Jalur ini lebih cepat dibanding kendaraan lain.

Meskipun dia memiliki kendaraan pribadi dan sopir, tetapi menggunakan kendaraan pribadi akan menghabiskan banyak waktu di jalan dibandingkan menggunakan angkutan umum

Dahlan Iskan

Menteri BUMN pernah membuat heboh kala naik kereta dari Jakarta menuju Istana Bogor untuk rapat dengan presiden SBY. Namun rupanya setelah naik kereta, dia juga kembali membuat sensasi dengan naik ojek dari stasiun ke Istana.

Bos Jawa Pos ini takut terlambat mengikuti rapat. Jarum jam saat itu menunjukkan pukul 08.50 WIB, padahal rapat di Istana Bogor dijadwalkan pukul 09.00 WIB, Jumat (23/12/2011).

Jarak tempuh dari stasiun menuju Istana Bogor memang tidak terlalu jauh, butuh waktu sekitar 10 menit untuk sampai di tujuan.

Sebagai ongkosnya, Dahlan membayar tukang ojek itu sebesar Rp 150 ribu.

Anas Urbaningrum

Mantan ketua Fraksi Demokrat Anas Urbaningrum juga pernah jadi korban kemacetan. Saat itu dia hendak menuju DPR untuk mengikuti acara pelantikan Presiden, namun karena macet, Anas pun memilih ojek sebagai kendaraannya.

"Aku naik ojek ke Senayan," kata Anas.

Anas semula berangkat dari kediamannya di Duren Sawit, Jakarta Timur menggunakan mobil sedannya. Namun sayang, kemacetan menghambat perjalanan mantan Ketua Umum PB HMI ini menuju Senayan. Tak pikir panjang, Anas lalu turun dan memanggil ojek.

Din Syamsuddin

Kejadian paling baru adalah ketua umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, yang ke Mabes Polri dengan menumpang ojek. Dia mengaku kena macet di jalan.

Din bersama ormas Islam lain hendak melaporkan dugaan pelanggaran HAM anggota oknum Polri yang diduga menganiaya seseorang terkait kasus terorisme.

Din yang mengenakan baju batik coklat lengan panjang, datang sekitar pukul 09.18 WIB. Din langsung turun dari ojek dan berjalan menuju Rupatama.
Halaman 2 dari 6
(mad/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads