Keterangan ini disampaikan Ahmad Jauhari, bekas Pejabat Pembuat Komitmen Pengadaan Alquran di Kemenag. Fahd datang ke Hotel Bidakara bersama Dendy Prasetia, Vasko Ruseimy dan Syamsurachman.
"Kami dipanggil Pak Dirjen Nasaruddin Umar, 'Pak Jauhari tolong temani saya terima tamu'," kata Jauhari saat bersaksi di Pengadilan Tipikor, Jalan HR Rasuna Said, Jaksel, Kamis (28/2/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pertemuan, Nasaruddin kata Jauhari mempersilakan Fahd menjelaskan anggaran yang dimaksud. "Fahd bicara informasi dana on top," ujarnya.
Menurutnya, Bimas Islam tidak pernah mengusulkan anggaran tersebut. "Anggaran turun tanpa kami usulkan," sebutnya.
Mantan Sekretaris Ditjen Bimas Islam Kemenag, Abdul Karim yang juga bersaksi di persidangan menyebut Nasaruddin menyetujui adanya dana optimalisasi yang diberikan DPR.
Tapi mengenai pengadaan Alquran, Nasaruddin kata Karim menolak harga Rp 75 ribu/eksemplar. "Beliau (Nasaruddin) katakan kalau itu bisa sesuai harga (Alquran) APBN 2011 kenapa tidak diturunkan," terangnya.
(fdn/ahy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini