"Ketua Umum PDI Perjuangan akan menyampaikan kepada seluruh rakyat Indonesia pentingnya sebuah kajian komprehensif tentang reformasi pengelolaan migas nasional dengan konsep RUU Migas yang lebih baik dan berkelanjutan," kata Ketua Fraksi PDIP, Puan Maharani, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (26/2/2013).
Puan mengatakan latar belakang diadakannya seminar ini adalah pembahasan RUU Migas di Komisi VII DPR. RUU Migas ini dipandang penting mengingat Mahkamah Konstitusi telah membubarkan BP Migas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puteri Megawati Soekarnoputri ini menilai saat ini industri migas Indonesia berada dalam ketidakpastian. Sebab, BP Migas yang selama ini menjadi sentra industri migas Tanah Air tak lagi memiliki kekuatan hukum.
"PDIP berharap UU Migas ke depan adalah UU Migas Merah Putih yang mengedepankan kepentingan nasional," ujar Puan.
"Untuk itu, kami mengundang seluruh komponen bangsa untuk berpartisipasi memberikan masukan bagi kepentingan anak bangsa ke depan," tambahnya.
Selain Megawati, seminar besok akan diisi oleh pembicara dari berbagai bidang seperti Rudi Rubiandini (Kepala SKK Migas), Lukman Mahfud (Chief of Indonesia Petroleum Association), Darmawan Prasodjo (Pakar Kebijakan Ekonomi Energi), Rimawan Pradiptyo (Pakar Kebijakan Fiskal APBN), Harjono (Hakim Mahkamah Konstitusi) dan perwakilan dari internal Fraksi PDIP diwakili Daryatmo Mardiyanto (Anggota Komisi VII DPR).
(trq/nwk)