Ini Analisis Polisi Mengenai Maraknya Perampokan di Jakarta Timur

Ini Analisis Polisi Mengenai Maraknya Perampokan di Jakarta Timur

- detikNews
Senin, 25 Feb 2013 16:58 WIB
Jakarta - Perampokan makin marak terjadi di Jakarta Timur. Dua orang tewas akibat
perampokan di Ciracas tadi pagi. Polisi menilai maraknya perampokan ini akibat tumbuhnya ekonomi di kawasan itu.

"Salah satunya karena wilayah tersebut dekat dengan perbatasan-perbatasan, marginal. Serta di Jakarta Timur sedang tumbuh sentra-sentra ekonomi, duit banyak di sana," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto, di Mapolda Metro Jaya, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Senin (25/2/2013).

Perbatasan yang mengapit Jakarta Timur adalah Bekasi, Bogor, Depok, Serta Jakarta Utara. Banyaknya arus urbanisasi yang berada di sana, berdampak pada pertumbuhan rumah-rumah kos dan kontrakan yang memfasilitasi warga pendatang untuk menetap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada pemilik kos yang sigap dengan mengantisipasi meminta foto identitas pelaku, tapi ada juga yang tidak. Padahal disinilah peran serta masyarakat dibutuhkan," jelas Rikwanto.

Rikwanto mengakui terkendala dalam upaya memberikan penyuluhan kepada masyarakat terkait antisipati keamanan dan ketertiban di tiap wilayah. Dulu, kata Rikwanto, kepala RT atau RW adalah mereka yang menjadi panutan setiap warganya, sehingga setiap imbauan atau nasihat mudah untuk didengar.

"Sekarang yang menjadi ketua RT atau RW yang mau dan ada waktu saja. Sehingga kesadaran masyarakat untuk mengamankan lingkungannya minim, apalagi di tengah masyarakat yang heterogen dan latar belakang kultur yang berbeda-beda," katanya.

Rikwanto mengimbau, masyarakat dapat memulai antisipasi kejahatan dengan membuat sistem satu pintu saat malam. Sehingga, siapapun yang masuk dan dicurigai hanya dapat melalui jalur itu.

"Dengan sistem buka-tutup portal setidaknya meminimalisir kejahatan di wilayah itu," katanya.

Selain itu, Rikwanto juga melihat adanya pergeseran modus operandi yang digunakan pelaku kejahatan. Dia mencontohkan dari kasus pencurian kendaraan bermotor di Ciracas yang menewaskan dua korban dan empat lainnya luka, dimana pelaku melengkapi dirinya dengan senjata api, bukan lagi senjata tajam seperti pisau atau golok.

"Karena pelaku melihat adanya perlawan dari korbannya mereka melengkapi dirinya dengan senjata api, bukan lagi sajam," ujarnya.
(ahy/nal)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads