Informasi yang dihimpun, korban ditemukan tim relawan, anggota Mapala dan Basarnas yang menyisir sepanjang DAS Tondano, Rabu (20/2/2013).
"Ditemukan pukul 16.00 WITA, mengambang kira-kira 100 meter dari Jembatan Ring Road Maumbi," ujar Kasat Intelijen Polresta Minut AKP Karel Tangay kepada detikcom di lokasi penemuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jasad korban dievakuasi ke RSUP Prof dr RD Kandou Malalayang untuk diautopsi. Ibu korban hanya bisa menangis dan berteriak histeris setelah memastikan jasad yang ditemukan adalah anaknya.
Informasi yang diterima detikcom, korban dinyatakan hilang ketika sedang mandi di sungai bersama 3 temannya, Minggu (17/2/20013) lalu sekitar pukul 16.00 WITA. Siswa di salah satu SMK di Airmadidi ini, kemudian terseret arus ketika melompat ke tengah sungai.
Ketiga temannya yang berusaha menolong korban, juga ikut terseret arus deras. Beruntung ketiganya dapat menyelamatkan diri dan kembali ke kampung untuk mengabarkan kejadian tersebut.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Selasa (19/2) malam, korban tewas akibat banjir di Manado berjumlah 17 orang. Kepala BNPB Syamsul Ma'arif menampik jumlah korban mencapai 20 orang. "Hingga pukul 12.00 malam, total korban meninggal 17 orang, bukan 20," ujar Kepala BNPB Syamsul Ma'arif, di Istana Negara, Jl Veteran, Selasa (19/2/2013).
(try/try)