"Kami sangat mencintai dan saya tak bisa lebih bahagia lagi dari ini. Saya tahu dia merasakan yang sama," tutur Pistorius seperti dilansir News.com.au, Rabu (20/2/2013).
"Dia telah memberikan kado Valentine untuk saya namun menyuruh saya untuk membukanya keesokan hari," imbuhnya dalam pernyataan tertulis Pistorius yang dibacakan pengacaranya di pengadilan, Selasa (19/2) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sangat malu atas kejadian ini dan sangat kehilangan atas Reeva-ku yang tercinta," kata pria berumur 26 tahun itu.
"Saya tak sanggup memikirkan penderitaan yang saya timbulkan baginya dan keluarganya, apalagi dia sangat dicintai," imbuh jutawan muda itu.
Dalam sidang permohonan bebas dengan jaminan yang digelar di pengadilan Pretoria kemarin, Pistorius bersikeras bahwa permohonannya tersebut pantas dikabulkan. Alasannya, dirinya selama ini tidak pernah terjerat kasus besar dan juga tidak berniat untuk kabur ke negara lain.
Dalam sidang itu, Pistorius tidak sanggup membacakan sendiri pernyataan tertulisnya. Dia menugaskan pengacaranya untuk membacakan pernyataannya mengenai kejadian tragis tersebut. Pria muda itu sempat menangis saat pengacara membacakan pernyataannya.
Reeva Steenkamp tewas ditembak di kediaman mewah Pistorius pada 14 Februari lalu bertepatan dengan Hari Valentine. Pistorius pun langsung ditangkap atas tuduhan membunuh kekasihnya itu. Jaksa penuntut umum bahkan berupaya untuk menuntut Pistorius atas dakwaan pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman maksimum penjara seumur hidup.
(ita/nrl)