Mereka yang Mundur dan Diganti di Era Jokowi

Mereka yang Mundur dan Diganti di Era Jokowi

- detikNews
Selasa, 12 Feb 2013 12:42 WIB
Mereka yang Mundur dan Diganti di Era Jokowi
Jakarta - Pasangan Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama menuntut para pegawai DKI Jakarta kerja keras. Bila ada yang tak sanggup, pilihannya hanya dua: diganti atau mundur.

Selama empat bulan terakhir, sedikitnya ada tiga pejabat yang diganti Jokowi. Satu orang lagi yang paling terakhir mengundurkan diri.

Berikut empat pejabat yang diganti dan mundur di era Jokowi:

Kepala Dinas Kebersihan Eko Baruna

Eko Baruna digantikan posisinya sebagai kepala Dinas Kebersihan DKI pada 30 November 2012 lalu. Jokowi lalu mengangkat Unun Nurdin sebagai pengganti.

Menurut Jokowi, Eko diganti karena penyegaran dan memasuki masa pensiun. Namun dia juga memberi petunjuk bahwa ini barulah pemanasan. Bakal ada pejabat lain yang diganti.

"Ya, ini baru pemanasan. Saya ingin melihat semuanya performa kinerja, semuanya ingin saya lihat," terangnya.

Eko memang telah memasuki masa pensiun. Selain itu, dia juga telah dua kali mengalami masa perpanjangan jabatan pada masa Gubernur Fauzi Bowo menjabat.

Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Sukri Bey

Beritajakarta.com
Bersamaan dengan pergantian Eko Baruna, Jokowi juga mengganti Kepala BPKD Sukri Bey. Posisi Sukri digantikan oleh Endang Wijajanti.

Menanggapi pergantian ini, Sukri Bey hanya pasrah. Dia memang sudah sadar waktunya diganti.

"Mungkin biar ada reformasi dan memberikan kepada kesempatan yang lain untuk merasakan posisi ini," kata Sukri yang memasuki usia pensiun.

Kepala Unit Pengelola Teknis Rumah Susun Daerah I Kusnindar

Kusnindar dicopot oleh Jokowi dan Ahok. Dia digantikan oleh Jati Waluyo. Pelantikan digelar pada Rabu 30 Januari 2013 lalu.

Kusnindar jadi sorotan karena berkaitan dengan kasus permainan calo dan pungli di Rusun Marunda. Banyak warga melaporkan soal perbuatan Kusnindar.

"Ya bagi kami dia terus menghambat, terus, kita kan ada keluhan ibu-ibu dan ada fakta lapangan, terus ada yang bilang ke kami, ada 500 unit yang siap huni, 1.200 lebih belum siap, ternyata bahkan tidak sampai 100 unit saja belum beres, tiba-tiba di lantai 4 tidak ada air, alasannya pecah pipanya. Terus kenapa tidak diperbaiki? Alasannya mau cari tukang las. Masa peralon mau dilas? Itu kan terlalu banyak cari alasan," papar Ahok saat ditanya soal alasan pergantian Kusnindar.

Kepala Dinas Perumahan Novizal

Kepala Dinas Perumahan dan Bangunan DKI Jakarta, Novizal mengundurkan diri dari jabatannya karena kondisi kesehatannya yang kurang baik. Novizal pun menyerahkan kepada Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) untuk memilih pengganti dirinya.

Meski demikian, Novizal berharap pengganti posisinya adalah orang yang berusia lebih muda darinya dan enerjik.

Menanggapi pejabat yang mundur, Ahok pun berkomentar. "Kalau tidak sangggup menerima harapan dan tugas dari kami, kami juga nggak bisa mengelak," kata Ahok.

Namun hingga saat ini, Jokowi belum menerima surat pengunduran diri Novizal.
Halaman 2 dari 5
(mad/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads