"Keputusan DPW ini, saya menerima saja. Mudah-mudah ini yang terbaik," ujar Babay saat berbincang dengan detikcom, Jumat (28/12/2012).
Babay menerima alasan DPW PAN Jabar yang menilai dirinya sebagai ketua fraksi PAN di DPRD Garut tidak tegas dalam menyikapi kasus Bupati Aceng. Meski begitu hal itu menurutnya hanya sebuah mispersepsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Babay mengatakan ibarat bermain sepak bola, baru habis 45 menit babak pertama sudah ada yang dinyatakan menang. Padahal masih ada 45 menit berikutnya dibabak kedua.
"Pada endingnya kita tidak keluar dari harapan kader yang ada. Saya juga sudah mengklarifikasi kepada kader lainnya," paparnya.
Babay tidak berkecil hati meski dinonaktifkan dari ketua DPD PAN Garut. Dia berjanji akan tetap bekerja untuk partainya.
"Upaya selanjutnya sebagai kader partai bekerja saja membesarkan partai menghadapi pilgub, pilpres, tidak bisa tinggal diam. Meski sudah Plt bukan berati tidak bekerja," tutupnya.
Sebelumnya Sekretaris DPW PAN Jabar Sukmana mengatakan Ketua DPD PAN Garut Babay Tamimi dinonaktifkan dari jabatannya untuk sementara waktu. Babay yang juga ketua fraksi PAN di DPRD Garut ini dinonaktifkan karena dinilai tak tegas dalam menyikapi kasus Bupati Aceng.
"Pertimbangan pertama, saudara Babay tidak melaksanakan secara utuh keputusan partai, keputusan rapat harian DPD, dan arahan dari DPW dalam hal menyikapi persoalan masalah kepemimpinan di Kabupaten Garut, Bupati Aceng Fikri. Sehingga telah menimbulkan persepsi yang kurang baik dari konstistuen dan sebagian masyarakat Garut terhadap kepemimpinan saudara Babay yang mengakibatkan citra partai kurang bagus," jelas Sukmana.
(mpr/mpr)