Kasus dugaan penganiayaan oknum yang mengaku TNI itu kini ditangani Detasemen Polisi Militer (Denpom) VI/1 Samarinda, menyusul laporan korban ke Markas Denpom VI/1 Samarinda, Sabtu (17/11/2012) lalu, beberapa saat usai kejadian.
"Laporannya sudah ke Denpom. Kami juga belum bisa pastikan apakah benar pelakunya anggota TNI," kata Kepala Penerangan Korem 091 Aji Suryanata Kesuma, Mayor TNI Sudiman Purba, saat dihubungi wartawan, Selasa (20/11/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita selidiki, bukan hanya motif pribadi (persoalan perempuan). Kemungkinan adanya motif lainnya juga kita selidiki," ujar Sudiman.
"Belum ada informasi resmi ke Markas Korem terkait kejadian itu. Karena korban melaporkan ke Denpom Samarinda. Sekali lagi, berbagai kemungkinan motif lain, tengah kita selidiki," tambahnya.
Ditegaskan Sudiman, apabila nantinya hasil penyelidikan terbukti 2 oknum tersebut sebagai anggota TNI telah melakukan tindak pidana, yang bersangkutan dipastikan akan mendapatkan sanksi tegas sesuai peraturan berlaku.
"Kalau terbukti, siapapun akan diproses sesuai hukum yang berlaku," tutupnya.
Wartawan RRI Samarinda, Hendi Manggala Putra (24), dihajar 2 orang yang mengaku anggota TNI AD. Saat itu, Hendi tengah siaran pagi untuk RRI Programa 2. Hendi mengalami luka 9 jahitan di wajahnya dan luka di tangan kanannya.
Kejadian itu terjadi di ruang siaran RRI Programa 2 Samarinda, Jl M Yamin, Sabtu (17/11/2012). Sekitar pukul 06.15 WITA, Hendi yang sedang tugas siaran, menemui 2 orang wanita yang bertamu ke ruang siar RRI Programa 2. Namun belakangan, 3 orang pria ikut masuk ke dalam ruangan, seorang di antaranya mengaku anggota TNI. Lantas, ketiganya menghajar dan membawa Hendi ke dalam sebuah mobil di halaman parkir RRI Samarinda.
(try/try)