Wamenag: Pesantren Ngruki Lebih Modern Dibanding yang Lain

Wamenag: Pesantren Ngruki Lebih Modern Dibanding yang Lain

- detikNews
Kamis, 13 Sep 2012 17:40 WIB
Jakarta - Di mata Wamenag Nasaruddin Umar, Pesantren Islam Al Mukmin Ngruki, Solo, tidak jauh beda dari pesantren-pesantren lainnya. Bahkan pesantren ini lebih modern ketimbang pesantren lainnya.

"Saya pernah diundang ke sana. Apa yang kami lihat tidak lebih dari pesantren-pesantren lain, bahkan saya lihat lebih modern dibanding yang lain," ujar Nasaruddin saat jumpa pers bersama dengan Direktur Ponpes Al Mukmin, Ustad Wahyudin.

Jumpa pers digelar ruang pers Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Kamis (13/9/2012). Hadir pula beberapa alumnus Ponpes Al Mukmin dalam acara itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nasaruddin menyebut saat dirinya berkunjung ke Ponpes Al Mukmin, semua tempat dia sambangi, tak terkecuali dapurnya. Itu makanya dia bisa menyimpulkan ponpes tersebut merupakan ponpes modern.

"Juga di sana ada lab, juga menggunakan dua bahasa yakni bahasa Indonesia dan bahasa Inggris," sambung pria yang mengenakan kemeja ungu ini.

Tanggapan Ponpes ini sebagai pencetak teroris? "Saya tidak punya pretensi untuk menjawab itu," tolak Nasaruddin.

Sementara itu Ustad Wahyudin mengatakan Ponpes Al Mukmin memang harus berhubungan dengan pemerintah. Sebab ada ujian negara yang harus diikuti. Selain itu ponpes juga perlu mendapat akreditasi dari pemerintah.

"Kalau kemudian kita dituduh teroris ya kami mengeluh kepada Kemenag. Dalam konteks pendidikan kami memang terkait (dengan Kemenag), keterkaitannya sangat besar dan kami snagat berterimakasih atas dukungannya," ucap pria berjenggot putih ini.

Disampaikan dia Kemenag bertugas melakukan pembinaan. Dan Ponpes Ngruki yang merupakan lembaga pendidikan juga punya tugas membina para teroris dalam tahanan.

"Saya juga sering memberikan pendidikan saat mereka ditahan," kata Ustad Wahyudin yang dibalut jas hitam dan mengenakan peci hitam ini.

Ponpes Ngruki kembali disorot setelah Farhan Mujahid dan Muchsin Tsani, tersangka teroris yang tewas saat baku tembak dengan polisi, diketahui pernah bersekolah di ponpes ini. Namun Ustad Wahyudin menegaskan pihaknya tidak pernah mengajarkan dan mengarahkan kekerasan kepada para santri.

(vit/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads