"Hingga saat ini belum ada perubahan, bulan Oktober tarif KRL akan mengalami kenaikan," kata
Corporate Secretary PT KAI Komuter Jabodetabek, Makmur Syaheran, kepada detikcom, Kamis (13/9/2012).
Makmur mengatakan kenaikan tarif ini akan dibarengi dengan peningkatan pelayanan terhadap penumpang. Berbagai pelayanan akan ditambah seperti penambahan pengamanan stasiun, steriliasi stasiun, penambahan anouncement di setiap stasiun dan kebersihan KRL.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Makmur mengatakan PT KAI juga akan berupaya menambah jumlah rangkaian kereta yang biasanya 8 gerbong menjadi 10 gerbong pada tahun ini. "Kalau bisa ditambah menjadi 10 gerbong maka akan peningkatan jumlah penumpang yang naik kereta," imbuhnya.
Makmur mengatakan, kenaikan tarif ini adalah kenaikan pertama selama tiga tahun terakhir. Menurutnya dalam tiga tahun ini sudah banyak langkah yang dibuat KRL untuk meningkatkan pelayanan terhadap penumpang.
"Tiga tahun lalu jumlah kereta baru tiga ratus sekarang sudah ada enam ratus. Dulu tidak ada announcer sekarang ada. Semua ini sudah kita lakukan peningkatan tanpa adanya kenaikan tarif terlebih dahulu," tambahnya.
Makmur mengakui masih ada keluhan dari para penumpang mengenai pelayanan KRL. Keluhan ini dijadikan masukan untuk membuat pelayanan KRL menjadi lebih baik. "Tapi kita juga minta agar dinilai secara fair," sambungnya.
Makmur mengatakan selalu menaiki kereta tiap harinya dari kediamannya di Cinere menuju kantornya di Jl Juanda. Dia selalu melakukan pengecekan selama menaiki kereta tersebut. "Saya selalu naik kereta dan melakukan pengecekan," imbunya.
Berikut tarif KRL Commuter Line yang akan diberlakukan mulai 1 Oktober 2012:
- Rp 9.000,- untuk relasi Bogor-Jakarta/Jatinegara
- RP 8.000,- untuk relasi Depok-Bogor
- Rp 8.000,- untuk relasi Depok-Jakarta/Jatinegara
- Rp 8.500,- untuk relasi Bekasi-Jakarta/Stasiun Transit
- Rp 8.000,- untuk relasi Parung Panjang/Serpong-Tanah Abang/Stasiun Transit
- Rp 7.500,- untuk relasi Tangerang-Duri/Stasiun Transit
(nal/nvt)