"Itu kan biasa cuma guyonan, ya becanda. Dari kata-katanya itu biasa saja, itu bicara di Jakarta. Ya kontekstual saja," kata Seketaris Tim Advokasi Foke-Nara, Dasril Afandi di Kantor Panwaslu Jalan Suryo Pranoto, Jakarta Pusat, Selasa (11/9/2012).
Menurutnya, pernyataan orang betawi memilih betawi yang disampaikan Nara, adalah hal yang wajar dan tidak masalah. Pihaknya justru menanyakan definisi SARA mana yang dilanggar oleh Nara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian soal pernyataan Nara selanjutnya yang menyatakan keluar dari Betawi orang Betawi yang tidak memilih Betawi, menurut Dasril betawi itu adalah golongan bukan konteks wilayah.
"Keluar dari betawi itu yang mana? Di bekasi ada Betawi, di Bogor masih banyak Betawi, kan nggak cuma ada di Jakarta," kata Dasril.
"Ya kita tunggu saja bagaimana tindaklanjut Panwaslu DKI dari laporan itu, kan laporan bisa dianggap jika ada yang dirugikan dan ada kaitannya dengan preferensi pemilih. Dari kata-katanya itu biasa saja, itu bicara di Jakarta, kontekstual saja," imbuhnya.
Sebelumnya, pagi tadi tim advokasi Jokowi-Ahok melaporkan cawagub DKI Nachrowi Ramli kepada Panwaslu DKI karena dugaan pelanggaran SARA atas pernyataan yang disampaikannya kemarin (10/9).
Pernyataan Nara itu termuat dalam pemberitaan media massa yang menyatakan, 'Saya mengungatkan kepada kaum Betawi, tidak ada pilihan lain selain satu untuk semua. Silahkan keluar dari Betawi jika tidak memilih orang Betawi'.
(rmd/rmd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini