"Balas dendam kepada anggota kepolisian, itu sandinya main bola," kata Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Boy Rafli Amar, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (3/9/2012). Boy berada di Senayan untuk menghadiri rapat evaluasi tentang mudik Lebaran 2012 bersama Komisi V DPR.
Kode 'main bola' itu terungkap ketika polisi menemukan surat berlembar-lembar yang salah satunya, terungkap ada kode penyerangan kepada kepolisian yakni main bola.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka sangat teliti sampai menentukan hari pun mereka sangat memikirkannya. Itulah fakta sementara yang ada," ujar Boy.
Boy menambahkan Polri masih mengembangkan penyidikan terhadap kasus ini. Salah satunya adalah keterkaitan jaringan ini dengan jaringan lain.
"Kelompok apanya ini nanti memang kita melihat siapa, apakah ada lagi pihak lain yang dominan pada mereka ini. Ini adalah bagian dari pengembangan lebih lanjut," kata Boy.
Surat berlembar-lembar sebelumnya ditemukan saat Farhan, terduga teroris di Solo, tewas ditembak. Surat itu berisi tujuan aksi yakni ingin menegakkan Syariat Islam dan melancarkan balas dendam dengan kepolisian.
(aan/nrl)