Terkait Konflik SARA, Agung: Tak Ada Agama yang Membenarkan Kekerasaan

Terkait Konflik SARA, Agung: Tak Ada Agama yang Membenarkan Kekerasaan

- detikNews
Selasa, 28 Agu 2012 11:38 WIB
Jakarta - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono menegaskan pentingnya menjaga perdamaian di antara sesama warga negara Indonesia. Hal itu dikatakannya menanggapi konflik bernuansa SARA yang terjadi di beberapa daerah. Karena menurutnya, tak ada satupun agama yang membenarkan umatnya melakukan kekerasan.

"Upaya lebih kepada mencegah hal tersebut berulang. Hubungan sosial masyarakat dipentingkan. Kekerasaan hanya memperparah keadaan dan tidak ada agama apa pun yang membenarkan kekerasaan," kata Agung usai melepas 4 kapal TNI AL dalam 'Sail Morotai' di Jakarta International Container Terminal II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (28/8/2012).

Agung mendukung pengambilan langkah hukum kepada siapa saja yang menciptakan suasana kurang harmonis, seperti dalam kasus Sampang. "Sekarang ada langkah-langkah hukum agar tidak terjadi lagi. Kita utamakan agar tidak terjadi tumpah darah sesama anak bangsa. Sambil melakukan investigasi dan yang bersalah harus dihukum sesuai undang-undang," ujar Agung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agung juga mengingatkan pemerintah agar lebih memperhatikan kondisi masyarakat di Indonesia secara sosial dan kebudayaan. Para pengungsi dari konflik-konflik ini sendiri dinyatakan Agung akan terus diperhatikan.

"Pemerintah juga supaya memperhatikan mereka yang sakit dan membutuhkan. Keadaan supaya tenang dulu, pengungsi kita sudah berpengalaman baik makanan, kesehatan, dan perlengkapan pokok lainnya," ucap Agung.

Terkait konflik di Sampang, Agung belum merencanakan relokasi pengungsi walau sudah ada wacana tersebut. Berbagai pertimbangan masih dimatangkan untuk mencari solusi terbaik untuk persoalan di Sampang.

"Kami belum memutuskan tapi itu (relokasi) sudah ada wacananya. Kita serahkan kepada institusi kemananan. Muncul berbagai pertimbangan yang semuanya belum diputuskan. Mungkin juga perbaikan ekonomi masyarakat setempat," tutup Agung.

(vid/rmd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads