Korupsi Marak, Politisi Harus Budayakan Malu!

Korupsi Marak, Politisi Harus Budayakan Malu!

- detikNews
Selasa, 14 Agu 2012 12:37 WIB
Jakarta - Banyaknya politisi yang terjerat kasus korupsi, membuat wajah politik Indonesia makin tercoreng. Peneliti senior LIPI Siti Zuhro, menilai partai politik di Indonesia perlu menerapkan budaya malu.

"Satu hal yang perlu diterapkan oleh partai politik adalahmentradisikan atau membangun budaya malu. Malu ini menjadi bagian penting dari integritas," ungkap siti Zuhro dalam pesan singkat kepada detikcom, Selasa (14/8/2012).

Menurutnya, orang atau kader yang memiliki integritas tidak akan menghalalkan semua cara dalam mencapai kekuasaan dan menjaga kepentingannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Korupsi termasuk perilaku jahat dan tak tahu malu. Bila kader memiliki sifat malu, bisa dipastikan ketika ia melakukan tindakan melanggar hukum seperti korupsi dan suap, maka ia secara gentle akan mengundurkan diri," kata Siti.

Ia menjelaskan, budaya atau tradisi mundur inilah yang perlu disosialisasikan agar lebih membumi dan menjadi perilaku kader partai, politisi maupun elite politik.

"Dalam kasus Hartarti, karena yang bersangkutan sudah ditetapkan menjadi tersangka, maka ia mundur. Sesuai dengan AD ART Partai Demokrat, siapapun yang melanggar hukum dan diputuskan bersalah secara
hukum harus mundur," tuturnya.

"Saya pikir semua partai dalam AD ART-nya mencantumkan aturan dan etika yang jelas yang dijadikan rujukan bagi kadernya," imbuh Siti.

(iqb/fiq)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads