"Pelaku penembakan tidak mengenakan seragam militer dan laporan yang kami mendapat mengindikasikan bahwa dia merupakan pegawai sipil yang bekerja di markas militer tersebut, tapi tidak ada indikasi yang menunjukkan bahwa dia merupakan anggota militer Afghan," ujar juru bicara International Security Assistance Force (ISAF) seperti dilansir oleh AFP, Sabtu (11/8/2012).
Insiden ini terjadi di markas militer gabungan NATO-Afghan yang ada di wilayah selatan Afghanistan, pada Jumat (10/8) waktu setempat. Tidak diketahui bagaimana bisa seorang warga sipil memiliki senjata yang kemudian digunakan untuk menembak tentara asing di markas tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada hari yang sama, seorang anggota kepolisian Afghan menembak mati 3 tentara AS dan melukai seorang tentara AS yang diundangnya dalam acara buka bersama di distrik Sangin, Provinsi Helmand. Tidak diketahui pasti motif pelaku, namun aparat setempat memastikan bahwa kasus ini merupakan penembakan 'green-on-blue', di mana tentara atau polisi Afghan menyerang tentara-tentara asing yang sebenarnya merupakan koalisi mereka.
Hingga saat ini, dilaporkan lebih dari 30 tentara NATO tewas terbunuh dalam 23 insiden penembakan 'green-on-blue' yang terjadi di Afghanistan sepanjang tahun ini.
(nvc/gah)