Nasib Anak TKI di Sabah, Satu Ijazah Dibanderol Rp 1 Juta

Nasib Anak TKI di Sabah, Satu Ijazah Dibanderol Rp 1 Juta

- detikNews
Jumat, 27 Jul 2012 14:54 WIB
Sabah, - Konsulat Jenderal RI (KJRI) Sabah telah berkali-kali meminta ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di Jakarta untuk menerbitkan ijazah anak-anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Sabah, Malaysia. Sebab, ratusan siswa telah menunggu hingga satu tahun lamanya.

"Ada yang meminta uang dari Kemendikbud Rp 1 juta untuk satu ijazah. Loh, uang dari mana, lah wong mereka anak-anak TKI yang gajinya pas-pasan," kata Konsul Sosial-Budaya KJRI Sabah, Iman Rokhadi kepada detikcom di kantor KJRI Sabah, Lorong Kemajuan, Karamunsing, Kota Kinabalu Sabah, Malaysia, Jumat (27/7/2012).

Pihak KJRI Sabah bersabar dengan meminta penjelasan uang tersebut untuk apa. Namun ketika diminta dicatat dalam berkas tertulis, Kemendikbud keberatan. "Kalau memang benar segitu, mana bukti tertulisnya. Mereka tidak mau, katanya untuk lembur dan lain sebagainya," beber Imam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ijazah tersebut milik 974 siswa Learning Center (LC- semacam sekolah terbuka) yang lulus Ujian Nasional 2011. Para anak TKI ini sekolah di LC yang tersebar di berbagai tempat di penjuru Sabah. Umumnya mereka anak-anak TKI yang bekerja di perkebunan sawit. Sistem belajar LC ada dua yaitu kelas full day dan seminggu 2 kali pertemuan. LC ini difasilitasi oleh KJRI dengan tenaga pengajar dari Depdikbud dan relawan TKI.

"Untuk yang tahun ini juga belum keluar. Tapi kalau untuk UN 2012 belum direkap datanya berapa yang ujian dari LC," paparnya.

KJRI Sabah dua kali mengirimkan surat ke Kemendikbud di Jakarta tetapi dijawab dengan tidak jelas. Padahal ijazah ini diperlukan untuk meneruskan sekolah kembali ke tingkat SMP.

"Saat ini 6 LC sudah resmi diakui oleh Pemerintah Malaysia. Saat ini kami sedang mengajukan 13 LC lagi untuk diakui. Total ada 93 LC yang terdaftar," papar Imam.

(asp/mpr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads