Bima Arya: Lembaga Survei Keruk Uang Kandidat

Bima Arya: Lembaga Survei Keruk Uang Kandidat

- detikNews
Kamis, 19 Jul 2012 16:26 WIB
Jakarta - Lembaga survei memiliki dua maksud dalam keeksisannya. Pertama adalah maksud politik, kedua adalah maksud ekonomi.

"Maksud politik untuk melakukan pendekatan politik dengan orang yang diincar (konstituen). Jangan terjebak dengan survei yang tidak bisa dijadikan representasi. Kalau maksud ekonomi untuk mengeruk uang para calon," ujar politisi PAN Bima Arya.

Bima mengatakan itu dalam acara diskusi dan evaluasi publik bertajuk 'Masih Patutkah Survei Publik Dipercaya' di JMC, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (19/7/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Bima, ada 3 klasifikasi lembaga survei. Pertama, lembaga survei komersil. Namun banyak lembaga survei jenis ini yang tidak melaksanakan survei dan tujuannya hanya mengeruk keuntungan dari kandidat-kandidat. Kedua, lembaga survei amatir yang dikenal dengan metodologinya yang sangat parah. Ketiga, lembaga survei tidak komersil dan tidak amatir, namun memiliki kelemahan untuk memprediksi.

Bima menambahkan, ciri utama demokrasi adalah ketidakpastian, sedang kepastian itu hanya ada di sistem monarki. Lembaga survei berperan memperkecil ketidakpastian.

"Selain itu menekan ongkos politik dan pembelajaran politik," kata dia.

Di tempat yang sama, aktivis koalisi masyarakat sipil anti korupsi Fadjroel Rachman berharap, lembaga survei jangan permainkan ilmu pengetahuan untuk kepentingan tertentu. Karena demokrasi bukan untuk dipermainkan dalam ilmu pengetahuan.

Fadjroel meminta ke lembaga survei setia atas fakta yang ada. Sebab selama ini lembaga survei juga berperan sebagai konsultan pemenangan.

Namun, lanjut Fadjroel, akan lebih nyaman jika lembaga survei dan konsultan pemenangan memiliki dinding pembatas. "Jadi tidak ada salahnya kalau lembaga survei dibayar asal tetap jujur," kata Fadjroel.

(nik/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads