Aksi tersebut terjadi usai Zulkifli Hasan membuka Jambore Entrepreneur Remaja Masjid se ASEAN di Lapangan Benteng, Jl. Pengadilan, Medan sekitar pukul 16.30 WIB.
Zulkifli juga sempat terkejut saat melihat seorang dari lima ibu, ikut membawa balita berusia sekitar 3 tahun ikut berguling-guling di tanah, sambil memohon agar kasus penyerobotan lahan di Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padang Lawas, segera dituntaskan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petugas kemanan kemudian melakukan pengamanan hingga mobil Zulkifli Hasan keluar dari pintu Lapangan Benteng.
Kepada wartawan Zulkifli Hasan mengaku belum mengetahui secara pasti duduk persoalan yang sedang dihadapi petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Torang Jaya Mandiri (KTTJM) itu.
"Saya terkejut ada ibu-ibu menghadang. Kemudian meminta saya membantu. Tetapi saya belum memahami apa persoalannya," sebut Zulkifli.
Aksi penghadangan yang dilakukan sejumlah petani terhadap Zulkifli Hasan merupakan bentuk kekecewaan petani karena tidak mendapatkan respon, meski telah menggelar aksi mogok makan dan jahit mulut di depan pagar gedung DPRD Sumut, Jl. Imam Bonjol, Medan, sejak 24 hari lalu. Petani mendirikan tenda tepat di seberang Lapangan Benteng.
Dalam aksinya, petani mendesak DPRD dan Pemerintah Provinsi Sumut menyelesaikan penyerobotan lahan oleh PT Sumatera Riang Lestari (RSL) dan PT Sumatera Silva Lestari (SSL) seluas 1.500 hektar di Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padang Lawas.
Petani bersikeras lahan tersebut milik petani berdasarkan surat camat setempat sejak tahun 2004 lalu. Sementara PT. SRL dan SSL mengklaim lahan merupakan bagian konsesi yang diterbitkan tahun 2008. Buntut dari konflik perebutan lahan, terjadi bentrok hingga berujung pada pembakaran rumah warga di lahan sengketa.
(rul/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini