Konsul Jenderal RI di Houston, Al Busyra Basnur, dalam keterangan tertulis, Rabu (20/6/2012) menjelaskan rencana pembangunan museum Perang Dunia II di Morotai itu sudah dibahas Menko Kesra Agung Laksono, Gubernur Maluku Utara Thaib Armayn dengan Direktur Eksekutif Yayasan Mac Arthur, Kol (Purn) William Davis saat berkunjung ke Norfolk, Virginia, AS pada Senin (18/6).
Informasi kerjasama RI dan Yayasan Mac Arthur dalam pembangunan Museum PD II di Morotai itu dikatakan Sekretaris Menko Kesra Prof Dr Indroyono Soesilo Selasa kemarin (19/6) ketika berkunjung ke Florida setelah bertemu dengan Florida National Guard di St Agustine dalam rangka Sail Morotai 2012 dan persiapan pembangunan Museum Morotai tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Morotai, Sekutu membangun 7 landasan udara guna mendukung serbuan udara Sekutu ke Filipina sebagai sasaran berikutnya.
Saat Operasi Trikora Perebutan Irian Barat (1962), Morotai juga dipakai sebagai titik kumpul pesawat-pesawat Pembom Strategis TU-16 AURI dan Pesawat tempur MIG-17 AURI dalam rangka persiapan penyerbuan Pulau Biak di Irian Barat. Operasi Djajawidjaja batal, Belanda dan Indonesia sepakat gencatan senjata, dan Irian Barat kembali kepangkuan Ibu Pertiwi melalui Diplomasi di PBB.
Pulau Morotai juga sebagai salah satu Koridor Ekonomi MP3EI, sekaligus menjadi gerbang pertumbuhan ekonomi Asia-Pasifik.
Guna mengenang Peristiwa Dunia itu, maka dalam rangka Sail Morotai 2012 segera berdiri Museum Morotai, di samping acara-acara kelautan lainnya, seperti: Ekspedisi Bhakti Kesra Nusantara, Operasi Bhakti Surya Bhaskara Jaya, Kapal Remaja Nusantara Bahari, Ekspedisi Kapal Riset Indonesia, Seminar dan Pameran.
Pada acara puncak 15 September 2012, yang juga akan dihadiri Veteran PD II dan Veteran Trikora, akan digelar operasi penerjunan pasukan lintas udara di Morotai, Pelucuran Roket LAPAN, serta Parade Kapal-Kapal Perang Mancanegara, serta kapal-kapal layar peserta Sail Indonesia 2012.
(nwk/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini