Tidak Mudah Dongkel Anas dari Partai Demokrat

Tidak Mudah Dongkel Anas dari Partai Demokrat

- detikNews
Sabtu, 16 Jun 2012 06:29 WIB
Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, tidak menghadiri dua pertemuan terakhir yang digelar petinggi partai. Hal ini memunculkan spekulasi akan didepaknya Anas dari Partai berwarna biru tersebut. Akankah Anas keluar dari Demokrat?

Pengamat politik dari Charta Politika, Arya Fernandes, menilai saat ini sulit untuk mendepak Anas dari PD. Mengapa?

"Saya kira sulit, karena basis politik Anas sudah kuat dari bawah di jaringan DPD 1 maupun DPD 2. Jaringan ini cukup solid dan loyal terhadap Anas, sehingga sangat sulit," ujar Arya saat berbincang dengan detikcom, Jumat (15/6/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Arya, saat ini sudah diupayakan cara-cara untuk mendepak Anas dengan melakukan perang urat syaraf. "Cara melumpuhkan Anas dengan tidak mengikutsertakan dia dalam rapat-rapat, itu cara-cara yang saya kira sebagai pertarungan mental Anas vs non Anas yang berasal dari kubu Cikeas," tambah Arya.

Nasib Anas tentu akan bergantung pada dirinya sendiri. Jika Anas tetap tenang maka ia akan semakin sulit untuk digeser dari posisinya. Masa depan sang ketua umum ini juga bergantung dari hasil penyelidikan KPK mengenai kasus yang menimpanya.

"Siapa yang berhasil bertahan tentu dipengaruhi seberapa tangguh mental mereka. Kalau Anas bisa bertahan dan tidak reaktif, cukup susah untuk mendongkel Anas. Selain itu belum ada keputusan resmi dari KPK. Kalau bertemu baru berbeda, ada migrasi elite. Siapa yang menang antara kedua kubu ini dipengaruhi mental politiknya," papar Arya.

(mok/mok)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads