"Saya dan kawan-kawan Komisi D (bidang pembangunan) kaget. Ternyata di lantai 10 itu satu ruangan khusus untuk Ketua Dewan," ujar Boy Sadikin, anggota Komisi D DPRD ketika berbincang dengan wartawan di Gedung DPRD DKI, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (31/5/2012).
Politisi PDIP ini menilai, ruangan ketua di lantai 10 sangat luas. Bahkan terlalu luas untuk satu ruangan kerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, lanjut Boy, perbedaan tajam antara ketua terlihat juga dari karpet yang digunakan. Ketua memasang karpet impor. Sedangkan anggota yang berada di lantai 8 ke bawah, menggunakan karpet biasa.
"Perbedaan ini mencolok sekali. Terkesan mengikuti Ketua Dewan," ucapnya.
Boy menuturkan, untuk ruang wakil ketua berada di lantai 9. Boy sudah meminta klarifikasi pada Ferial atas kemewahan itu.
"Kalau masalah kayak gini sudah berapa kali komunikasi. Omongan kita nggak dianggap," sesal Boy.
Namun Boy dan rekan-rekannya menepis anggapan mereka iri dengan fasilitas untuk ketua. "Kita ngomong kayak gini bukan berarti iri dan ingin diberikan fasilitas mewah. Cuma di saat seperti ini kenapa ketua memilih kayak gini," ujarnya.
Ponsel Ferial mati saat coba dikonfirmasi tentang protes rekannya tersebut. Saat didatangi ke ruangannya, dia tidak terlihat.
Pembangunan gedung baru DPRD berlangsung sejak tahun 2009 dengan anggaran Rp 500 miliar. Gedung 22 lantai ini berdampingan dengan gedung lama. Nantinya antara kedua gedung ini dibangun jembatan penghubung.
(nik/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini