"Semua pihak harus ikut untuk mendukung soal hemat energi. Kita harus bersatu mendukung gerakan ini," kata anggota DPR, Martin Hutabarat, saat berbincang, Kamis (31/5/2012).
Meski begitu, Martin tidak bisa memastikan, apakah pidato SBY soal hemat energi itu bakal dilakukan oleh segenap pihak atau tidak. Ia berharap, SBY pun harus lebih dulu menerapkan aksi hemat energi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Martin menilai, pencanangan aksi ini merupakan buntut dari penolakan kenaikan harga BBM. Pemerintah kemudian merespon penolakan itu dengan menerapkan aksi hemat energi.
"Kita berterima kasih karena setelah ditolak, pemerintah kemudian melakukan tindakan. Penekanan kita adalah bukan soal penolakan kenaikan tapi efisiensi," tegasnya.
"Seharusnya ini dilakukan sejak awal kepemimpinan beliau, tapi nggak apa-apa lah, daripada tidak sama sekali," sindiri politisi asal Gerindra ini.
Presiden SBY mencanangkan gerakan hemat energi. Presiden SBY melarang kendaraan pemerintah, BUMN, dan BUMD, menggunakan BBM bersubsidi. Selain itu Presiden SBY juga melarang kendaraan di areal perkebunan dan pertambangan menggunakan BBM bersubsidi. Kendaraan tersebut akan dipasang stiker khusus. Pertamina diminta mempersiapkan SPBU khusus BBM nonsubsidi.
Presiden SBY juga menegaskan akan memulai program konversi BBM ke BBG. Sejumlah SPBG akan dibangun di sejumlah wilayah. Sementara itu sejumlah infrastruktur konversi BBM ke BBG juga akan disiapkan.
Selain itu, Presiden SBY juga menyerukan penghematan listrik dan air di lingkungan pemerintah, BUMN, dan BUMD, termasuk lampu penerangan jalan. Keseluruhan program hemat energi nasional akan dijalankan mulai 1 Juni 2012.
(mok/mok)