"Dari tanggal 13-19 April 2012, itu tercatat ada 837 laporan di antaranya yang paling banyak ketika hari kedua pelaksanaan UN, 367 laporan, paling banyak dari SMS," jelas Mendikbud M Nuh saat jumpa pers tentang Evaluasi Pelaksanaan UN SMA dan setingkat di kantornya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat (20/4/2012).
Jumlah laporan ini, meningkat drastis dibanding laporan UN SMA tahun 2011 lalu yang 109 laporan. Namun lebih rendah dari laporan UN SMA pada 2010 yang 896 laporan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setiap ada laporan ada kewajiban kami untuk cek ke lapangan dan sampai saat ini belum ditemukan bukti kecurangan tersebut," jelas dia.
Nuh juga melakukan klarifikasi terhadap pemberitaan di beberapa media massa, utamanya mengenai kecurangan. Di antaranya, ada yang memuat berita mengenai pengawas yang mendapati peserta mengisi jawaban tanpa melihat soal.
"Yang membulatkan tanpa melihat soal, terus langsung bilang kalau ini bocor. Itu kaya' nggak pernah sekolah saja. Kalau misalnya dulu waktu ujian mau habis, dan lembar jawaban belum selesai diisi ya pasti asal jawab. Gambling saja. Kecuali kalau salah minus," klarifikasi mantan rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini.
(nwk/vta)