Diketahui mahasiswa bergerak pukul 00.30 WIB, Jumat (30/3/2012). Aksi penyanderaan itu, menurut para mahasiswa sebagai bentuk protes atas tindakan refresif yang dilakukan aparat dalam aksi demo di Jl Diponegoro, Jakarta Pusat.
Hingga pukul 01.10 WIB, sampai saat ini aksi tersebut masih berlangsung. Sambil melakukan orasi dan bernyanyi para mahasiswa naik ke atas tangki truk tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Truk tangki Elpiji berkapasita 15.000 KG dengan nopol B 3668 NM ini dikemudikan Abdul Malik (35) bersama Dadan Suhandi (29). Menurut Abdul Malik, truk Elpiji baru saja mengirim gas ke daerah Cikampak.
"Pas lewat kampus ini (UIKA-red) tiba-tiba truk saya dihadang mahasiswa. Saya sudah menolak tapi mereka memaksa," kata Abdul Malik.
Dia mengatakan, truk Elpiji itu sangat berbahaya karena di dalam tangki masih ada sisa gas. Karena itu dia sempat menolak waktu diminta turun dari truk.
"Kalau gas kan liquid, jadi walau sudah dikeluarkan isinya, tetap masih sisa. Itu yang berbahaya," kata Abdul Malik.
Saat ini situasi di lokasi penyandraan mulai memanas setelah puluhan anggota Polres Bogor Kota datang ke lokasi kejadian. Para mahasiswa bersikeras tetap menyandera truk Elpiji tersebut. Saat dilakukan sedang dilakukan negosiasi antara petugas dengan mahasiswa.
(ndr/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini